My Blog

Welcome To My Blog

Senin, 06 Mei 2013

Cloud Computing


Pengertian Cloud Computing 
Pengertian Cloud Computing - Komputasi awan atau Cloud Computing merupakan teknologi terkini dimana user dapat mengunakan produk / service dengan berbasis internet. Sebenarnya Cloud Computing / Komputasi Awan terdiri dari banyak pusat-pusat pengolahan datacenter yang terdiri dari perangkat kecil yang disusun sedemikian rupa dalam jumlah yang besar untuk diakses dengan teknologi internet.

Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing telah berkembang sejak tahun enam puluhan berdampingan dengan perkembangan internet dan web. Internet lebih cepat berkembang karena perkembangan bandwidth yang semakin besar. Perkembangan internet inilah yang menjadi pendorong berkembangnya teknologi cloud computing.
Pada tahun di tahun 1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui internet. Selanjutnya diikuti oleh Amazon Web Services di tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Teknologi EC2 menyebabkan adanya situs layanan web yang dikomersialkan, sehingga memungkinkan perusahaan kecil / individu untuk menyewa komputer atau server agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Di tahun 2009, Google memulai menawarkan aplikasi berbasis browser melalui Google Appsnya, yang salah satunya adalah Google Docs yang sering kita gunakan. Sampai saat ini, cloud computing masih terus berkembang dengan pesat mengingat manfaatnya yang begitu besar jika teknologi ini digunakan.
Menurut Jamie Turner, perkembangan cloud computing ini dipengaruhi oleh matangnya teknologi visual, perkembangan bandwidth berkecepatan tinggi, dan software yang bersifat universal.

Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.

Para investor sedang mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Google dan Amazon yang sudah punya penawaran khusus pada teknologi cloud. Dan juga Microsoft dan IBM tidak mau kalah dalam hal ini, mereka juga sudah menginvestasikan jutaan dolar untuk hal ini.
Bisa dipastikan ke depannya cloud computing ini akan menjadi sebuah trend, standar teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari layanan cloud.

Kelebihan Cloud Computing
1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.

Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

Traditional Computing VS Cloud Computing
Trus gini, kalo kita pengen tau keunggulan Cloud Computing brarti juga harus tahu soal lawannya kan, yah kita sebut aja Traditional Computing. Oke, gini kita bakalan bahas Cloud Computing di level server nya dan server ini bakalan di pake di enterprise yang emang butuh or tergantung sama server yang online ya.
Traditional Computing itu konsepnya adalah mereka membangun sendiri fasilitas servernya di lokasi yang mereka punya masing-masing. Dan dengan membangun servernya sendiri, maka user harus menyiapkan beberapa hal  mulai dari space untuk ruangan servernya, AC untuk pendingin ruangannya, Fire Plan kalo-kalo ada kebakaran, power yang memadai, UPS yang kudu selalu ok, maintenance setiap bulannya dan masih banyak yang lain. Kalo detailnya yang bisa lebih bikin pusing sih bisa dilihat dari karakteristiknya ya. Nah biar makin pusing monggo ini karakteristiknya
       CapEx (Capital Expanditure)
Ini maksudnya adalah ketika suatu perusahaan memutuskan untuk membeli sebuah server, perusahaan pasti memikirkan server yang masih reliable jika digunakan 3-5 tahun kedepan, dan untuk membeli server dengan spesifikasi seperti itu, pasti kudu ngeluarin budget yang gak sedikit kan. Dengan membangun sebuah server traditional seperti yang dilakukan banyak perusahaan waktu lalu, perusahaan harus mengeluarkan dana untuk investasi pada servernya langsung di muka untuk jangka waktu tertentu. Hal ini untuk para pengambil keputusan di perusahaan yang tidak terlalu “ngeh” dengan pentingnya IT dirasa akan memberatkan, mendingan duitnya dipake buat running bisnis yang udah ada.
       Maintaining Multi Vendor
Dan untuk membangun server ideal, pastinya perusahaan harus menghubungi beberapa vendor untuk memnuhi kebutuhannya, at least merek yang digunakan untuk AC, UPS, raised floor, dan atau APAR pasti merek yang digunakan akan berbeda dengan merek server yang kita gunakan kan.
       Time
Menurut pengalaman beberapa temen saya yang pernah membangun server buat perusahaannya, sebuah server nggak bisa dibeli sama seperti kita yang beli laptop sekarang. Tinggal dateng ke toko computer, pilih laptop yang kita mau, transaksi paling lama 1 jam, laptop kita bisa bawa pulang. Kalo server, kalopun server yang kita inginkan itu ready stok, at least butuh waktu 4 minggu, kalo servernya harus indent makan waktu 4 – 8 minggu, kalopun sudah ada berapa banyak waktu lagi yang dibutuhkan untuk set up server, instalasi program di server dan implementasi di perusahaan itu
       Maintenance Cost
Sama seperti halnya dengan memiliki rumah, kita pasti akan menanggung semua biaya perawatannya sendiri kan, beda dengan kalo kita ngekost, biaya perawatan akan ditanggung oleh pemilik kost. Sama halnya dengan In House Server, berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk maintenance server kita yang sudah ada, biaya maintenance AC, APAR, connection, keamanan server dan lain lain
       Utilization
Utilitas ini adalah utilitas server jika perusahaan ingin upgrade servernya, entah per parts ataupun harus nambah server. Berdasarkan karakteristiknya diatas, perusahaan harus melakukan setiap langkah dari awal untuk kembali membangun sebuah server. Nah kalo Cloud sih intinya justru beda sama Traditional Computing, layanan ini menawarkan solusi dari kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh sistem traditional computing, beberapa karakteristiknya adalah
       On-Demand Self-Services
Layanan Cloud yang ada di Indonesia memang biasanya bersifat On Demand, maksudnya spesifikasi server Cloud biasanya memang bisa disesuaikan dengan kebutuhan suatu perusahaan, ketika dia hanya butuh server yang spesifikasinya kecil, provider Cloud bisa menyesuaikan kebutuhan itu,t tapi ketika perusahaan itu butuh server dengan spesifikasi yang lebih besar, maka provider Cloud biasanya akan dengan mudah meng-upgrade-nya. Juga ketika perusahaan itu harus develop servernya, maka provider akan menyerahkan hal itu langsung ke perusahaan dan hanya akan berperan sebagai technical support saja
       Broad Network Access
Salah satu keuntungan penggunaan Cloud Computing adalah layanan ini bisa diakses dari mana saja, dan dengan perangkat apapun asalkan ada internet disana, layanan Cloud pun bisa diakses
       Resource Pooling
Adanya isu mengenai Go Green Community membuat Cloud ini jadi salah satu solusi, kenapa, karena resource atau mungkin sebagian orang bilang hardware yang digunakan dalam Cloud ini hanya ada di Data Center sang provider dan bisa dibagi ke beberapa perusahaan yang membutuhkan. Coba bayangkan apabila ada 100 perusahaan di Malang yang butuh server yang harus selalu online, berarti aka nada lebih dari 100 server beserta perangkatnya, bandingkan dengan Cloud yang hanya dengan satu server yang berpusat di Data Center sang provider, server ini pun bisa dibagi ke lebih dari 100 user.
       Rapid Elasticity
Cloud itu bersifat elastic, maksudnya Cloud ini bisa menyesuaikan kebutuhan pelanggan, dan sangat bisa dilakukan dengan cepat. Bahkan secara teknis proses upgrade atau upgrade server Cloud dapat dilakukan dlaam hitungan menit
       Measured Service
Semua layanan bisa diukur (dan ditagih biayanya) sesuai dengan penggunaan actual (Pay As You Go)

Terus Kenapa Sih Kita Harus Pake Cloud???
Dari pengertian diatas mungkin kita sudah mulai mengenal apa dan bagaimana cloud computing kalo harus dibandingkan dengan teknologi yang sebelumnya ada. Bahkan sebenarnya sudah lama kita secara tidak sadar telah menggunakan teknologi cloud computing, Facebook, Yahoo Mail, Google Mail, YouTube, ICloud, Drop Box, Google Drive adalah beberapa contoh fasilitas gratis yang sudah lama kita gunakan, dan ternyata mereka sudah mengaplikasikan cloud ke kehidupan kita.
Meskipun Cloud Computing dalam bentuknya saat ini merupakan perkembangan yang relatif baru (atau lebih tepatnya baru kita sadari), minat terhadap penggunaan Cloud Computing terus berkembang. Cloud computing memiliki sejumlah besar manfaat, beberapa diantaranya:
       Cost Saving
Salah satu alasan yang paling menarik untuk beralih ke awan adalah penghematan biaya. Dengan menggunakan Cloud, biaya yang digunakan untuk membayar disk dan storage dalam jumlah besar secara instan akan hilang, sebagaimana hilangnya biaya untuk pembelian server itu sendiri, biaya instalasi dan biaya untuk upgrade software-software yang dirasa mahal. Penggunaan Cloud sendiri juga akan membuat suatu perusahaan hanya membayar aplikasi-aplikasi apa saja yang dia gunakan, bahkan bisa saja gratis, karena banyak juga aplikasi perkantoran yang sifatnya open source. Penggunaannyapun dengan mudah dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Sama seperti ketika kita membeli makanan secara “a-la-carte” di suatu restoran, investasi yang dibayarkan secara bertahap tentu akan menjadi sesuatu yang menarik untuk perusahaan.  “Pay As You Go” pada Cloud juga akan mengeliminasi biaya perawatan yang dibutuhkan ketika kita memutuskan untuk menggunakan “In House Server”. Penghematan pun dapat dilakukan pada setiap computer desktop yang kita punya, dengan penerapan SaaS, maka nantinya setiap desktop tidak lagi harus menginstal software, tinggal akses saja ke server cloud kita.
       Ease To Use
Quite simple, yap, sederhana banget, banyak orang menganggap Cloud itu sangat memudahkan penggunanya dalam set up server dan lebih cepat dalam implementasinya. Alih-alih harus men-download atau melakukan instalasi software kita sendiri, layanan Cloud biasanya sudah menyiapkan semua itu untuk kita. Cloud juga menawarkan kepada kita storage dan server yang sebenarnya bisa dibilang hampir tak terbatas, karena kita bisa dengan mudah dan cepat meng-upgrade atau downgrade server kita. Dan jika Cloud sudah bisa diimplementasikan di suatu perusahaan, staff Anda akan dapat mengakses perangkat lunak dan data mana saja dari setiap perangkat yang memiliki koneksi internet.
       Increase Storage Capasity And Automation
Cloud menawarkan kapasitas penyimpanan yang hampir tak terbatas jika dibandingkan dengan typical hard drive ataupun server, dan fleksibel maksudnya adalah jika bisnis suatu perusahaan membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih, Anda dapat meng-upgrade setiap saat. Juga, cloud ini bersifat up to date, jadi setiap software yang digunakan di dalamnya akan selalu ter-update secara otomatis, dan tugas perusahaan untuk selalu meng-update softwarenya akan dapat dieliminasi. File sync juga akan dilakukan secara otomatis dengan semua device yang terhubung ke cloud kita, dan ini juga akan membuat setiap data yang kita punya selalu dalam kondisi selalu ter-update
       Agility, Flexibility and Scalability
Cloud computing juga menawarkan fleksibilitas dan agilitas yang jauh lebih dibandingkan dengan metode traditional computing. staff di suatu perusahaann tidak akan lagi ditambatkan ke meja mereka, dan akan dapat mengakses file dan data dari manapun mereka berada, 24 jam sehari.  Server kita juga akan dapat dihitung, scalable, maksudnya kita akan tahu berapa sih sebenarnya kebutuhan server untuk aplikasi yang kita jalan kan didalamnya, dan tentunya kita juga tinggalmembayar sesuai dengan kebutuhan kita, tidak ada lagi over budget.
Dengan cloud,staff di perusahaan kita akan dapat mengakses informasi dari rumah, dari kantor klien, di jalan, atau bahkan dari smartphone mereka. Staff kita juga dapat bekerja dengan dokumen dan file yang dimiliki perusahaan, bahkan ketika mereka tidak secara fisik di ruangannya. Selain itu, dokumen dapat dilihat serta diedit secara bersamaan dari lokasi berbeda dan oleh beberapa pengguna.
       Freeing your IT Staff
Masih ada gak sih, perusahaan yang ngebayar IT Staff nya cuma buat jagain server? Atau mungkin benerin printer yang rusak?? Hari gini anak IT kerjaannya jagain server?? Hehehe keknya masih ada ya, saya sih setuju ya sama omongan beberapa boss saya yang bilang “Saya tuh butuh anak IT di kantor buat gimana caranya, work flow kantor jadi lebih efisien dengan penggunaan teknologi yang berbau IT di kantor, bukan jagain server or benerin printer, kerjaan itu mah kasiin aja ke vendor..”
Jadi dengan cloud gak perlu lagi mlototin servernya, jagain biar jangan sampe server itu down, karena layanan cloud itu sebenernya menawarkan layanan server yang availability nya bisa diandalkan. Bahkan beberapa provider cloud di Indonesia sudah bisa menawarkan Service Level Agreement (SLA) atau garansi up time server cloudnya diatas 99,8% yah kalo diitung itung dalam satu tahun total mereka berani ngejamin server mereka gak mati lebih dari total 1,4 jam dalam satu bulan, dan kalau server mereka down lebih dari angka itu, para provider berani memberikan restitusi kepada para pelanggannya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar