My Blog

Welcome To My Blog

Rabu, 24 April 2013

Pengantar Sistem Terdistribusi : Name Service

6.2 Tujuan Penamaan
1. Identifikasi
Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
2. Memungkinkan terjadinya sharing
Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai (tidak harus nama yang sama).
3. Memungkinkan location independence:
Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian dari nama resource tsb.
4. Memberikan kemampuan keamanan (security)
Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu, karena sulit sekali menebak nama tsb.

6.3. Jenis Nama
1. User names:
– Dibuat oleh pemakai (user).
– Merujuk pada suatu obyek atau layanan.
– Terdiri dari strings of characters.
– Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
2. System names:
– Terdiri dari bit string.
– Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
– Lebih compact dari user names, sehingga dapat dibandingkan dengan lebih efisien.

6.4. Struktur Nama
1. Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
– Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
– Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
– Tidak membawa informasi lain -> pure names.
– Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location & application independent, sehingga tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
• Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.
2. Partitioned Names (PN)
– Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.
– Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
– Membawa informasi -> impure names.
– Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).
3. Descriptive names (DN)
– Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
– Membawa informasi -> inpure names.
– DN adalah superset dari PN.
Sistem Terdistribusi
– E.g. OSI X.500 directory service.
• Directory Information Tree (DIT) X.500 name tree
• Directory Information Base (DIB):
The entire directory structure, including the data associated with the nodes.

Sumber:
arfriandi.net/wp-content/uploads/2012/12/6_Name-Service.pdf
http://wiwied.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9040/Name+Service.doc
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar